Bandung Institute of Technology
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Hello squad, siapa disini yang gak kenal
sama ITB?
Perguruan Tinggi Negeri yang satu ini
menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia dan peminatnya juga banyak, lho!
Mulai dari Bapak Presiden pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno, Bapak B.J.
Habibie sampai ke produser film terkenal Joko Anwar pernah menuntut ilmu di
ITB. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan beberapa hal
tentang kampus ITB, semoga bisa jadi pertimbangan yah untuk kamu yang lagi
pilih pilih PTN.
BANDUNG, itb.ac.id--Institut Teknologi
Bandung memperkenalkan enam kompetensi wajib yang harus dimiliki oleh dosen dan
tenaga kependidikan di ITB. Keenam kompetensi itu diperkenalkan dengan tagline
"BAKTI".
"BAKTI" sendiri merupakan akronim
dari enam kompetensi wajib yaitu: (1) Belajar terus menerus; (2) Adaptif; (3)
Kolaboratif; (4) Kinerja Tinggi; (5) Toleransi; dan (6) Integritas. Jargon
tersebut dibuat oleh Dr. Willy Himawan, S.Sn., M.Sn., dosen dari KK Seni Rupa,
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.
Sebelumnya, ITB menyelenggarakan lomba
sayembara akronim Kompetensi Wajib ITB kepada dosen dan tenaga kependidikan
(tendik). Sayembara ini adalah bagian dari proses transformasi Human Capital
Management (HCM) guna merumuskan kompetensi dalam pengelolaan SDM. Proses
penjurian lomba tersebut dilakukan secara voting oleh sivitas akademik ITB.
- In Harmonia Progressio –
“Harmonia” memiliki arti harmoni atau
kebersamaan, dan “Progressio” memiliki arti kemajuan. Kata-kata yang diambil
dari istilah bahasa Yunani tersebut memberikan arti untuk maju secara
bersama-sama dalam kerukunan atau kebersamaan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi ITB. Dengan senantiasa menjaga kebersamaan dalam keberanekaragaman,
tradisi In Harmonia Progressio ini akan bisa bertahan hingga seratus tahun ke
depan, dan masa-masa berikutnya.
Sejarah
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung (ITB) bukan
sekadar sebuah institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebuah warisan berharga
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Artikel ini akan
membawa Anda dalam sebuah perjalanan melintasi masa lalu yang kaya akan
prestasi dan inovasi yang telah menjadi cikal bakal keberhasilan ITB saat ini.
Dikutip dari laman resmi ITB, awalnya dibuat Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung. Saat itu hanya terdapat satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw. Pendirian perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang semakin terbatas pada masa kolonial Belanda akibat pecahnya Perang Dunia pertama.
Sejak resmi dibuka untuk tahun kuliah
1920-1921, terdaftar 28 orang mahasiswa TH dengan hanya ada 2 orang Indonesia.
Sementara itu, jumlah dosen pada permulaan tahun 1922 terdapat 12 orang Guru
Besar. Empat tahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1924 dilepaslah insinyur yang
pertama dari TH berjumlah 12 orang. Status TH dari saat pembukaan sampai tahun
1924 adalah bijzondere school yang kemudian berganti statusnya dari swasta
menjadi instansi pemerintah.
Pada Dies ke-6 tanggal 3 Juli 1926, dari 22
orang kandidat insinyur yang lulus berjumlah 19 orang dengan 4 orang di
antaranya adalah pribumi. Saat itulah untuk pertama kalinya TH Bandung
menghasilkan nsinyur orang Indonesia. Satu dari keempat orang itu adalah Ir. R
Soekarno yang kelak menjadi proklamator sekaligus presiden pertama Republik
Indonesia. Kemudian saat pendudukan Jepang pada 1944-1945, TH berubah nama
menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) dan menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT)
Bandung setelah Indonesia merdeka. Selanjutnya pada 1946, sempat berpindah ke
Yogyakarta dengan sebutan STT Bandung di Jogja yang kemudian menjadi
Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada 21 Juni 1946, terjadi perubahan nama
menjadi Universiteit van Indonesie di bawah kendali NICA dengan Faculteit van
Technische Wetenschap dan Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri kemudian.
Setelah itu pada 1950-1959 menjadi bagian dari Universitas Indonesia untuk
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang
dilandasi semangat perjuangan proklamasi kemerdekaanserta wawasan ke masa
depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinyaInstitut Teknologi Bandung
pada tanggal 2 Maret 1959. Pada 3 Juli 2020, ITB secara de facto berusia
100 tahun di mana telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni yang berperan penting
dalam pembangunan bangsa, memiliki 12 fakultas/sekolah, 128 program studi, dan
111 Kelompok Keahlian, memiliki 25 Pusat, 7 Pusat Penelitian, dan 6 Pusat
Unggulan Iptek (PUI), memiliki lebih dari 26.000 mahasiswa program sarjana,
master, dan doktor, memiliki 1.510 dosen dengan 195 Guru Besar, dan berlokasi
di dua tempat lain selain kampus Ganesa Bandung yaitu Jatinangor dan Cirebon.
Jalur
Masuk ITB
Bagi banyak calon mahasiswa, pintu masuk ke
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan pintu menuju impian akan pendidikan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang prestisius. Artikel ini akan menjelaskan
berbagai jalur masuk yang tersedia untuk bergabung dengan ITB, mulai dari ujian
masuk hingga program jalur prestasi, serta memberikan wawasan tentang persiapan
dan persyaratan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan dalam mewujudkan
cita-cita akademik di institusi ini.
Mengutip dari laman danacita.co.id, pada
dasarnya ada dua jalur masuk ITB 2023, yaitu mahasiswa sarjana reguler dan
program sarjana internasional. Untuk jalur masuk ITB 2023 program sarjana
reguler, ada beberapa jalur yang dapat ditempuh, yaitu jalur SNBP, SNBP
Peminatan, SNBT, dan SM-ITB 2023.
Proses seleksi mahasiswa untuk program
sarjana reguler akan dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah, yaitu SNBP
dan SNBT, serta kebijakan dari ITB yaitu SM-ITB. Sedangkan untuk program
sarjana internasional, pola penerimaannya tidak mengikuti kebijakan pemerintah
karena ketersediaannya diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun
Warga Negara Asing (WNA).
Jalur
Masuk ITB :
1.
Seleksi
Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
Jalur ini
memprioritaskan seleksi berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik calon
mahasiswa. Pada seleksi SNBP ITB, ITB memberikan kesempatan bagi calon
mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang diakui secara
nasional maupun internasional. Hal ini menunjukkan bahwa ITB juga mempertimbangkan
prestasi non-akademik seperti prestasi di bidang olahraga, seni, dan lain
sebagainya.
2.
Seleksi
Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)
SNBT ITB terdiri dari
dua tahap yaitu tes tertulis dan tes wawancara. Setelah melalui kedua tahap
tes, hasil seleksi SNBT ITB akan diumumkan dan calon mahasiswa yang lolos akan
diundang untuk melakukan pendaftaran sebagai mahasiswa baru di ITB.
3.
SNBP
Peminatan ITB
Jalur ini adalah seleksi
masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia yang khusus untuk Program Studi di
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meliputi program studi Teknik
Informatika, Teknik Elektro, Teknik Fisika, Teknik Industri, dan Matematika.
Seleksi SNBP Peminatan ITB dilakukan melalui tes tertulis yang mencakup
materi-materi Matematika, Fisika, dan Kimia.
Selain itu, calon
mahasiswa juga akan diuji kemampuan berbahasa Inggris dan memiliki kesempatan
untuk menunjukkan kemampuan kreativitas dan keberbakatan melalui tes portfolio.
4.
Seleksi
Mandiri ITB (SM-ITB)
Pada jalur masuk ITB 2023 ini, calon
mahasiswa dapat mendaftar langsung ke ITB tanpa melalui jalur seleksi nasional
(SNMPTN dan SBMPTN).
5.
Sarjana
Internasional
Program Sarjana Internasional ITB adalah
jalur masuk ITB berupa program studi Sarjana yang diselenggarakan oleh Institut
Teknologi Bandung (ITB) yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan gelar
Sarjana dari ITB serta gelar Sarjana dari universitas mitra di luar
negeri.

Letak
Kampus Institut Teknologi Bandung ( ITB )
Letak geografis sebuah kampus dapat
memengaruhi pengalaman belajar mahasiswa secara signifikan. Institut Teknologi
Bandung (ITB) memiliki beberapa lokasi kampus. Berikut adalah empat lokasi
kampus utama ITB:
• Kampus Ganesha: Kampus utama ITB terletak
di Jalan Ganesha No. 10, Bandung, Jawa Barat. Ini adalah lokasi pusat
administrasi dan tempat banyak fakultas utama berada.
• Kampus Jatinangor: Kampus ini terletak di
Jalan Raya Jatinangor, Sumedang, sekitar 25 kilometer dari kampus Ganesha.
• Kampus Cirebon: ITB juga memiliki kampus
di Cirebon, Jawa Barat. Kampus ini terletak di Jalan Dr. Cipto No. 167,
Cirebon, dan menjadi pusat pendidikan vokasi.
• Kampus Jakarta: ITB memiliki kampus di
Jakarta, yaitu ITB Jakarta Campus, yang terletak di Gedung Perkantoran, Jalan
Senopati Raya No. 41, Jakarta Selatan. Kampus ini menyediakan program pasca
sarjana dan pendidikan lanjutan.
Biaya
Kuliah Institut Tekonologi Bandung ( ITB )
Biaya kuliah adalah salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan oleh calon mahasiswa ketika memilih untuk mengejar pendidikan tinggi. Bagi banyak orang, pertanyaan tentang bagaimana mereka akan membiayai pendidikan mereka adalah langkah awal yang krusial dalam perjalanan menuju kesuksesan akademik. Berikut adalah biaya kuliah di ITB yang dikutip dari laman biayakuliah.net.
Komentar
Posting Komentar